Saturday, June 23, 2018

Pengalaman Lomba lintas alam di Ciparay Bandung.


PENDAKIAN MENEMPA MENTAL



Tanggal 05 maret 2017 kemarin, saya bersama saudara-saudara seorganisasi pencinta alam Wana Putera mengikuti lomba jelajah Alam Dartapala III.
Lomba ini berlangsung di Desa Gunung leutik Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
Perlombaan ini merupakan pengalaman pertama saya, Karena sebelumnya belum pernah mengikuti lomba jelajah alam seperti ini. kita tahu bahwa perlombaan jelajah alam untuk komunitas dan organisasi pencinta alam sangatlah langka. Maka dari itu saya dan saudara-saudara saya tidak ingin melewatkan kesempatan berharga ini.

Kami berangkat sehari sebelum pelaksanaan lomba Karena letak pelaksanaan lomba yang sangat jauh dari tempat asal kami yaitu daerah Subang Jawa Barat, untungnya kami diantar oleh supir yang merupakan kenalan kami di sekolah dan kebetulan ia juga merupakan penduduk yang berasal dari Desa Gunung Leutik Ciparay Bandung. Sehingga kami tidak mengalami kesulitan saat melakukan pemberangkatan.

Kami berencana untuk menginap di rumah supir kami tersebut Karena letaknya yang sangat dekat dengan tempat dilaksanakannya lomba.
Pukul 19.00 WIB kami semua berkumpul di lingkungan sekolah kami yaitu SMAN 1 Subang dan melakukan persiapan ulang sebelum melakukan pemberangkatan agar tidak ada barang-barang yang tertinggal.

Sekitar pukul 21.00 WIB kami melakukan pemberangkatan, sebelumnya tidak lupa kami melakukan doa bersama agar tidak ada hambatan yang terjadi dan bisa kembali pulang dengan selamat.
Karena saat itu kami berangkat tepat malam minggu sehingga jalanan menuju daerah Bandung sangatlah padat sehingga waktu kami tiba lebih molor. Di perjalanan kami semua tidak bisa tenang dana amat cemas namun, kecemasan itu membuat kami untuk saling menghibur dan menyanyi bersama.

Sekitar pukul 23.00 kami tiba di desa Gunung leutik kemudian langsung menuju rumah peristirahatan, tiba di rumah kami semua langsung tertidur pulas, mengingat bahwa esok pastinya akan melakukan pendakian yang dapat menguras tenaga dan energi sehingga kami semua perlu mendapat istirahat terlebih dahulu.
Pagi-pagi sekali bunyi sebuah alarm handphone salah satu saudara kami. Satu persatu dari kami terbangun dan bersiap-siap untuk menuju lokasi perlombaan. Sebelum berangkat kami sempatkan untuk sarapan dahulu.

Pukul 07.00 WIB kurang kami berjalan menuju lokasi Karena tempatnya yang begitu dekat sehingga tidak perlu menggunakan kendaraan, sesampainya disana sudah banyak sekali peserta dari berbagai organisasi dna individu berkumpul. Sebenarnya dalam hati saya sendiri merasa kecil hati Karena melihat organisasi lain mengirimkan banyak sekali perwakilan sedangkan kami saat itu hanya mengirimkan 5 perwakilan dimana 3 perwakilan dalam regu putri an 2 perwakilan dalam regu putera. Namun perasaan itu tidak memengaruhi semangat kami semua dalam perlombaan itu.
Tiba disana kami menuju ruang registrasi ulang yang bertempat di aula desa untuk mendapatkan nomor peserta, saat registrasi kami diberi 2 nomor peserta, dimana nomor peserta 003 untuk mewakili regu puteri dan nomor peserta 020 untuk mewakili regu putera. Kemudian kami kembali keluar aula.

Cukup lama kami menunggu untuk agenda selanjutnya yaitu apel sekaligus pembukaan perlombaan, namun tak kunjung dimulai. Sekitar pukul 09.00 apel baru dimulai. Cuaca saat itu sangat terik oleh cahaya matahari.
Selesai apel pada pukul 09.20 kami dibariskan sesuai nomor peserta. Perlombaan dbagi menjadi 3 gelombang. Saat itu saya dan saudara saya dalam regu putri dalam gelombang pertama hingga nomor peserta 005.
Pukul 09.20 WIB perlombaan dimulai ditandai pembukaan gerbang start oleh panitia. Saat itu kami bersepakat untuk menggunakan carrier secara bergantian agar tidak terlalu Lelah walaupun saya liat hanya regu Kamilah yang menggunakan carrier sedangkan yang lain tidak, mungkin Karena kami baru dalam hal perlombaan ini sehingga kami melakukan persiapan sangat matang seperti melakukan persiapan melakukan pendakian ke gunung seperti biasa.
Pada perlombaan itu, penilaian diberikan dengan kriteria ketepatan waktu peserta dalam mencapai garis finish kembali dan akumulasi nilai disetiap pos. dalam perlombaan dibagi menjadi 5 pos dimana tiap pos terdiri materi-materi dalam ruang lingkup kepencintalaman.
Selang 10 menit dari garis finish kami mencapai pos 1, pada pos tersebut kami diberi kertas kuisioner dan kami dicatat waktu tiba dan pemberangkatan kembali menuju pos 2.
Tidak lama setelah beranjak kembali dari pos 1 tantang besar mulai terlihat. Kami dihadapkan oleh pendakian dimana kemiringan tanjakan tesebut hampir mencapai 90 derajat. Kami benar-benar sangat kesulitan dengan kondisi tersebut Karena kami semua wanita dan ditambah kami membawa carrier, berulang kali kami terpeleset kembali ditanjakan-tanjakan tersebut. Namun inilah yang membuat pencinta alam berbeda yaitu jiwa sesame manusia. Walau kami semua disana sedang dalam kondisi bersaing, namun saat itu kami semua tetap saling membantu walaupun kami semua tidak pernah kenal sama sekali dengan satu sama lain organisasi.
Tanjakan tersebut hadir berulang kali dan sangat menguras tenaga kami hingga lutut terasa lemas dibuatnya. Disitu juga mulai terseleksi setiap regu yang masih kuat melakukan pendakian dan yang sudah lemas. Banyak regu yang berguguran Karena tidak kuat menghadapi tanjakan.
Setelah tanjakan tersebut berakhir kami beristirahat sebentar selama 3 menit dan melanjutkan perjalanan.

Jarak dari pos 1 menuju pos 2 sangatlah jauh. Di perjalanan regu-regu semakin sepi Karena banyak sudah istirahat terlebih dahulu. Karena saat itu salah satu anggota regu kami merupakan kelas 10 yang masih dalam pendidikan dan belum pernah melakukan pendakian sedikit mengalami hambatan. Kepala nya terasa pusing dna lemas sehingga kami kadang beristirahat lama. Kami sebagai mentornya pun menyemangatinya dan memberitahu bahwa bila ia sudah tidak kuat kami bisa turun kembali dan tidak usah dilanjutkan Karena kami bertanggungjawab akan keselamatannya.
Tiba di pos 2 kami beristirahat sebentar sambil menunggu giliran untuk tes materi yel-yel. Letak pos 2 kami lihat merupakan sebuah puncak gunung nini Karena daerah tersebut tidak ada pepohonan dan terik matahari sangat menyengat panas. Saat giliran kami menyanyikan yel-yel kami dan kemudian dilanjutkan berjalan.
Perjalanan dari pos 2 menuju pos 3 tidak sejauh dan seterjal perjalanan dari pos 1 ke pos 2, namun tetaplah tanjakan menjadi sebuah tantang yang sudah umum kami hadapi.
Kemudian kami tiba di pos 3 dimana letaknya didaerah datar dan lebih rendah dari pos 2. Di pos ini kam di tes keterampilan baris berbaris dengan komando dari seorang panitia. Saat itu setelah kami menyelesaikan tugas. Panitia bertanya polybag yang kami gantung dibelakang carrier untuk apa lalu kami menjawab untuk sampah.

Kami melanjutkan perjalanan. Pendakian ini merupakan pendakian yang naik turun. Di perjlanan menuju pos 4 kami melakukan pendakian menanjak kembali dimana sebelumnya di pos 3 kami turun, dalam pendakian ini jalur yang dipakai tidaklah terlalu rumit namun kadang banyak persimpangan yang perlu di perhatikan agar tidak keluar dari jalur dan tersesat.
Kami tiba di pos 5. Tiba di pos 5 kami di tes materi botani dan zoologi serta tali temali. Panitia telah menyediakan banyak simpul dan kami harus menebak simpul tersebut begitu juga dengan botani serta zoologi, di pos ini kami tidak terlalu yakin Karena jujur saja kurang menguasai namun, beberapa simpul dan botani serta zoologi dan kami jawab.
Setelah itu kami lanjut menuju pos 6 yang merupakan pos terakhir, perjalanan menuju pos terakhir ini sama jauhnya dengan jarak pos 1 menuju pos 2. Namun yang membedakan apabila dari pos 1 ke pos 2 menanjak jika perjalanan dari pos 5 menuju pos 6 menurun. Walau begitu turunan nya pun begitu terjal dan apabila tidak hati-hati dapat berbahaya.
Petunjuk-petunjuk disepanjang jalur pendakian cukup jelas dan terlihat oleh mata apabila kita cermat dan memahami tanda-tanda buatan tersebut.
Pos 6 terletak di daerah perkampungan warga yaitu di aliran anak sungai citarum. Dimana materinya yaitu penyebrangan basah dan kering. Banyak penumpukan regu disana Karena satu persatu melakukan penyebarangan sehingga membuat lama.
Dalam penyebrangan kami disedikan tali untuk berpegangan, untungnya saat itu kami membawa webbing sebagai tali kami untuk menyeberang dan berjalan lancar diakhiri dengan penyebrangan basah dengan menyusuri anak sungai citarum.
Setelah itu kami melakukan perjalanan kembali untuk menuju garis finish Karena saya berpikir bahwa perlombaan belum selesai dan waktu tetap berjalan sehingga jika sudah berleha-leha tidak mungkin target tercapai.
Perjalanan menuju finish menyusuri perkampungan. Dan pada akhirnya dengan mengucap alhamudulilah kami masuk menuju garis finish dan menyerahkan catatan waktu kami selama pendakian kepada panitia.
Setelah itu kami beristirahat dan melepas Lelah disekitar daerah tersebut.
Pada pukul 17.30 WIB pengumuman dimulai. Rasa was-was,khawatir,takut,sedih,bingung mengahmpiri kami semua. Kami hanya berharap memperebutkan juara 3 dari regu puteri Karena kami lihat banyak regu lainnya yang sangat bagus dan tiba lebih dulu disbanding kami.
Namun ketika pengumuman juara 3 bukanlah kami. Kami mulai sedih dan harapan satu-satunya adalah mendapat juara 2. Namun, Tuhanpun tidak menghendakinya. Dan ketika pengumuman juara 1 berlangsung kami sudah tidak peduli dan mendengarkannya dengan rasa malas. Namun ketika panitia menyebutkan bahwa pemenang juara 1 dari regu puteri adalah nomor peserta 003 kami tersontak kaget.


Entah perasaan kami campur aduk dan menangis terharu Karena pada akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas dengan sempurna.
Itulah pengalaman lomba jelajah alam saya bersama saudara-saudara saya yang sangat terkenang bukan Karena juara perlombaan tersebut menjadi terkenang namun pengalaman yang menghantarkan kami agar lebih belajar sepulang dari perlombaan.




0 comments:

Post a Comment

 

dream, life planning and traveling Template by Ipietoon Cute Blog Design